Sebab setelah hujan selalu ada seseorang yang datang sebagai pelangi, dan memelukmu. : Aku ingin orang itu selamanya aku.
manusia mungkin tidak punya kapasitas untuk mengampuni (barangkali hanya Tuhan yang bisa mengampuni), maka yang bisa kita lakukan adalah berdamai. Berdamai dengan sisi gelap yang tak bisa kita kuasai
kau bukan gula-gula kapas, yang bagiku cuma lembut, kau terlahir sebagai popkon, yang rangup dan manis, yang aku nikmati dalam gelap, menghadap pelbagai genre, dilayar panggung.
kau masih saja nama yang ingin kupahat di tubuh hujan april yang begitu lebat ini sayang serupa jari-jari rindu mengukir luka begitu cepat di sisa tubuh pertemuan yang semakin cacat
Berjalanlah agar yang indah-indah menjadi terkenang. Melepaskan bukan berarti menghilangkannya. Melepaskan itu justru membebaskan untuk bisa memilih. Memilih bagian mana yang akan tetap tinggal dan mana yang akan pergi.
Secara ringkasnya, jelaslah bahawa lafaz Allah tidak sesuai, atau tidak layak, digunakan oleh agama-agama yang konsep ketuhanan mereka berbeza dengan ajaran Islam. Walaupun terdapat agama bukan Islam yang dikatakan mengandungi ajaran satu Tuhan seper...
Bagiku ada sesuatu yang paling berharga dan hakiki dalam kehidupan: 'dapat mencintai, dapat iba hati, dapat merasai kedukaan'. Tanpa itu semua maka kita tidak lebih dari benda. Berbahagialah orang yang masih mempunyai rasa cinta, yang belum sampai ke...
Dia yang terlalu tinggi di atas singgasana tidak pernah melihat telapak kakinya. Dia tak pernah ingat, pada tubuhnya ada bagian yang bernama telapak kaki. Pendengarannya tidak untuk menangkap suara dewa, juga tidak suara segala yang di bawah telapak ...
Apakah ada yang tahu bagaimana rasanya mencintai seseorang yang tidak boleh dicintai? Aku tahu. Hidup ini sungguh aneh, juga tidak adil. Suatu kali hidup melambungkanmu setinggi langit, kali lainnya hidup menghempaskanmu begitu keras ke bumi. Ketika ...
Saya berpikir, "Kenapa gue bisa optimis? Hmmmm..." Terus terang saya bingung karena pertanyaan itu mengesankan: yang aneh itu saya. Bukan justru mereka yang pesimis terhadap Indonesia. Saya, seperti jadi minoritas. Sebuah anomali. Maka yang keluar da...
Apapun teorinya, hari sial itu memang ada. Bila mungkin, ingin rasanya menghapus hari tersebut atau memulai segala sesuatu dari awal. Bagaimana bila kita memulai hari dengan cara yang berbeda, memikirkan dan melakukan hal-hal yang berbeda atau tidak ...
Aku membayangkan takdir menjebak kita dalam sekoci di tengah lautan. Kita tak memiliki apapun selain satu sama lain. Lalu kita akan saling bercerita, hingga kusadari aku membunuhmu dengan kebosanan, kisah yang sama yang selalu kuulang. Kuharap kita s...
Seorang perempuan bertanya, apa itu cinta? Sinergi hati dan akal dalam momentum reaksi metapora yang menghasilkan ruang kosong yang terlalu sulit dan terlalu berani untuk disebut sebagai suci atau bersih. Dia hidup dan menjadi wadah yang hadir hanya ...
Sudah menjadi sifat manusia untuk meludahi lawan yang lemah,. Tetapi bila kita menghadapi lawan yang kuat, setidak-tidaknya kita merasa bahwa dia merupakan lawan kita yang pantas.
Bukan ucapannya yang terakhir yang menjadi nilai dari seluruh dirinu. Laku durjana pada semua temannya adalah dosa yang tidak terampuni. Selama ada senjata pada kita seperti ini, kita adalah satria, sekalipun tidak karena kasta.
Bertemu dengan seseorang yang bisa diajak bicara tanpa henti memang merupakan hal yang membahagiakan. Akan tetapi, menurutku, bertemu seseorang yang terasa sangat nyaman meskipun tidak berkata apa-apa itu adalah anugrah.
Bagaimana mungkin kamu pergi begitu saja setelah semua hal yang terjadi? Kamulah yang terburuk! Karena kamu datang serupa angin, mengisi yang hampa, untuk kemudian pergi begitu saja, seakan tidak terjadi apa-apa.
Yang tak berdarah mati. Yang kekurangan darah lemah. Hanya yang berlumuran darah saja perkasa. Ada adinda dengar? Perkasa! Dan hanya si lemah berkubang dalam air matanya sendiri. (Tumenggung Mandraka)
Dapatkah seseorang itu membayangkan bahawa pedang Islam yang patah dapat menakutkan Maharaja Khan yang gagah perkasa itu hingga tunduk kepada agama yang dibawa oleh Rasulullah?
Akhir yang bahagia harus terjadi pada akhir sesuatu, jika terjadi di pertengahann cerita atau sebuah petualangan, atau yang semacamnya, yang terjadi hanyalah hiburan sejenak. (Anjing Laut pada Harun, hal. 207)
di potret sajakku kutemukan muka-muka menua merekalah waktu-waktu penantianku di kamar sajakku ada engkau yang terjaga menembus rabunku di sungai sajakku ada muara yang tenang melautkan doa-doa ada riak yang pasang, menghanyutkan sejuta kita