Seminggu juga sudah berlalau, tepat dihari itu dimana aku selalau berpikir apakah kamu ada disana nanti ketika aku datang?, sementara waktu pun terus berlalu hingga akhirnya aku sampai pada sebuah kedai kopi dimana aku bisa menemuimu.
Mawar, ini adalah suratku yang kesekian kali tentangmu,tentang senyummu,tentang sedihmu. meski aku sendiri tahu kamu tidak akan pernah membalasnya, tapi setidaknya kamu membacanya. itu saja sudah cukup buatku.
Waktu itu jelas sekali lho, kamu duduk dihadapanku dengan memakai baju berwarna biru bermotifkan kupu-kupu. kain bajumu pun juga sangat tipis. ah..mungkin lebih tepatnya transparan seperti yang dikatakan orang.
Entah apa yang membuatku selalu memikirkanmu, mungkin juga karena senyummu yang selalu datang tiba-tiba melintas seperti yang aku rasakan malam ini. atau karena rambut panjangmu yang selalu kau biarkan terurai setiap kali kita berjumpa.
ya..mungkin memang benar namamu adalah mawar, dan aku pikir tidak ada yang salah juga dengan nama mawar.
Seperti biasa dihari itu aku bermain bersama banana. itu lho grup musik akustik asal surabaya yang sudah pernah melanglang buana hehehe. mungkin kamu sendiri juga sudah tau, lha wong tiap senin kita main di mango.