Bersabar bersama Khidr tidak cukup dengan mengikuti kurikulum beserta buku-buku yang menyertainya. Bersabar bersama Khidr membutuhkan satu alat lagi bernama spiritualitas. Spiritualitas dalam hal ini bukan tasawwuf tetapi al-Ihsan: merasa melihat Tuhan di mana pun dan kapan pun, atau merasa dilihat Tuhan di mana pun dan kapan pun. Al-Ihsan, inilah sesungguhnya tonggak keIslaman.