jangan gantungkan harapan pada ranting hati manusia ia terlalu rapuh, seringkali manusia terjatuh dan kecewa gantungkanlah rasa cinta itu pada Sang pemilik pohon kehidupan kalau Allah berkehendak dia layak untuk mu, Allah akan menyatukan dari jalan y...
dulu aku pernah memiliiki satu rindu utuh dalam diriku yang separuhnya kini kusimpan dalam puisi separuhnya lagi kusimpan di hati Tuhanku
aku merinduimu dari dasar andai-andai dengan terpaan angan paling gila aku mencintaimu dari sudut terdalam ego yang entah kapan akan binasa
kau masih saja nama yang ingin kupahat di tubuh hujan april yang begitu lebat ini sayang serupa jari-jari rindu mengukir luka begitu cepat di sisa tubuh pertemuan yang semakin cacat
mungkin bila sampai masanya nanti kupu-kupu rindu ini telah menemukan bunganya sendiri engkau bukan lagi mawar yang pantas mengakar di hatiku sebab pernah tertusuk duri-durimu membuatku terus terbangun pada kenyataan tanpa dirimu
Tuhan yang menitiskan rasa cinta, teguklah ia hanya dari cawan-cawan kasihnya dari hulu hati kuapungkan doa-doa moga doa kita bersua di satu arus rasa yang sama.
Aku rindu hujan jatuh tiba-tiba, kekasih sebab setelah rintiknya, selalu ada pelangi yang melengkung indah antara hati-hati kita.
di bawah semesta cinta, dan segala doa yang terbit dari ketinggian langitnya disitu kukhidmatkan teduh penantian, Tuhan
lelaki masa lalumu itu, ditatapnya genangan hujan yang mengandung rasa semanis puisi menafasi cinta suci yang pernah sekering bumi menumbuhkan akar-akar do'a yang pernah seliar sepi
bukan aku tak mencitaimu tapi inilah caraku menjaga hati dan kita dari pada mendekapkan api jahanam ke atas dadaku,lebih baik aku dibakar bara api rindu dalam kesabaran menunggumu, meski dalam waktu sejauh perjalan usiaku
bukan aku tak mencitaimu tapi inilah caraku menjaga hati dan kita dari pada mendekapkan api jahanam keatas dadaku,lebih baik aku dibakar bara api rindu dalam kesabaran menunggumu, meski dalam waktu sejauh perjalan usiaku
kita terlalu sibuk mengukur dalamnya laut di hati masing-masing. saat berenang dalam keasingan arusnya, kita suka lupa sayang bahwa laut diantara hati kita memiliki gelombang luka yang sulit kita jinakkan, bahkan dengan cinta laut cukup terlalu asin ...
rinduku padamu serupa pulau mungil dalam lingkaran amuk masal gelombang, sedang rindumu berkayuh kian jauh,sayang dari semenanjung hingga hulunya, tiada henti kulayarkan do'a-do'a moga ada angin cintamu mengembara, dan memungutnya serupa
kematian yang ia buru kini lesap di matamu, direbahkan tubuhnya dikuburan dangkal jiwa kekasih, yang ia gali dengan tangan-tangan takdirnya sendiri ia adalah musafir malang yang pernah mengistirahkan pengembaraan di negeri anganmu dirahim hatimu,keka...
di potret sajakku kutemukan muka-muka menua merekalah waktu-waktu penantianku di kamar sajakku ada engkau yang terjaga menembus rabunku di sungai sajakku ada muara yang tenang melautkan doa-doa ada riak yang pasang, menghanyutkan sejuta kita
dikota kertas yang pudar ini ningtyas, kaulah perempuan yang kini ikut mencoret matahari sajakku menadah hujan kata di langit-langitnya yang menikung tanpa hujung menghanyutkan sejuta aku, dalam sungai langsa jiwamu
penalah yang akan menuntunmu menjadi pengembara dilautan aksara, yg kubentang dari darah jemari-jemari hati yang terluka di depanmu kusediakan dermaga dari pasir putih kata-kata tempat kau bisa mengenangku lewat senja yangg telah kuwarna dg warna sep...
hanya pena yang setia menuntunmu pulang ke kota kertasku,Ningtyas tempat huruf-huruf rindu sering tersesat, dan aku menyusunnya diam-diam menjadi rumah-rumah sajak berdinding jarak dan jejak. lelapkanlah gigilmu didalamnya! sementara kunyalakan perap...
dan hujan memintaku menenggelamkanmu dalam penggalan-penggalan catatan yang sempat terasing dalam ingatan menghanyutkan rindu yang kurakit dengan huruf-huruf dari sepenggal nama pahamilah bahasa arusnya, kekasih, maka engkau akan memahamiku seutuhnya
seperti hujan ,katamu, rindu adalah gerimis yang melebat tiba-tiba. mengalirkan kamu kedalam anganku. selalu dan tiba-tiba.