Amerika bersikap toleran pada negara Asia yang terbelakang karena dua alasan. Pertama, kami merupakan pasar yang bagus. Kami membayar kembali dengan memberi bunga. Dan yang kedua, mereka takut kami menjadi komunis. Ia mencoba membeli kesetiaan kami. Ia membagi-bagi hadiah dan banyak, hanya karena ketakutan. Lalu, kalau kami tidak berbuat sesuai yang ia inginkan, ia mencabut kembali pinjaman yang telah diberikan dan memperingatkan "Tak ada lagi pinjaman, kecuali jika kelakuanmu berubah!