Waktu, membuatku tahu. Bahwa ada hal-hal yang terkadang abadi bersamanya. Berjalan beriringan, tanpa dapat ditinggalkan.
Mungkin seperti inilah yang disebut cinta. Sesakit apa pun ia menyakitimu, kamu tetap tidak akan bisa begitu saja menghapus perasaan itu dari hatimu.
Kenyataan terpahit dalam hidup adalah ketika melihat orang yang kita cintai terluka dan menangis karena kita. Dan kita tidak dapat melakukan apapun untuk mencegahnya.
Bukankah sangat menyenangkan jika kau bisa menciptakan sebuah dunia dan mengajak orang lain untuk tinggal di dalamnya?
Tahu nggak kenapa aku dan kamu tak pernah menjadi kita? Karena kamu tak pernah berpikir untuk menoleh dan menatapku.
Buku itu akan abadi, bersama dengan pesan yang disampaikan di dalamnya. Jadi semestinya, meskipun ragaku ini tidak akan abadi, aku bisa menulis untuk mengabadikan perasaanku padanya, bukan?
Melihat orang yang kamu sayangi terluka jauh lebih menyakitkan daripada merasakan luka itu sendiri.