Dan apa bisa diperoleh dalam hidup ini tanpa bea? Semua harus dibayar, atau ditebus, juga sependek-pendek kebahagiaan.
Cinta itu indah, Minke, juga kebinasaan yang mungkin membututinya. Orang harus berani menghadapi akibatnya.
Jiwa semuda itu jangan dilukai dengan penderitaan tak perlu, sekalipun cacat ayahnya sendiri. Dia hendaknya tetap mencintai aku dan memandang aku sebagai ayahnya yang mencintainya, tanpa melalui suara dan pandang orang lain.
Kau harus berterima kasih pada segala yang memberimu kehidupan, sekali pun dia hanya seekor kuda.
Maka juga setiap kebawelan wanita harus dilawan dengan kebawelan lain.
Suatu rahasia yang tak dapat aku pecahkan. Mereka tetap bertempur, bukan hanya melawan Kompeni, juga melawan kehancurannya sendiri.
Mereka membela apa yang mereka anggap menjadi haknya tanpa mengindahkan maut. Semua orang, sampai pun kanak-kanak! Mereka kalah, tapi tetap melawan. Melawan, Minke, dengan segala kemampuan dan ketakmampuan.
Mereka membela apa yang menjadi haknya tanpa mengindahkan maut.
Bukan aku saja yang tergenggam oleh mereka, mereka sebaliknya pun tergenggam olehku. Genggam-menggenggamlah, kalau tak dapat dikatakan sihir-menyihir.
Pribumi Hindia sangat sederhana. Takkan ada perang yang bakal mereka menangkan. Apa arti parang dan tombak di hadapan senapan dan meriam?
Cinta ini indah, Minke, terlalu indah, yang bisa didapatkan dalam hidup manusia yang pendek ini.
Pendapat umum perlu dan harus diindahkan, dihormati, kalau benar. Kalau salah, mengapa dihormati dan diindahkan? Seorang terpelajar harus juga belajar berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan. Itulah memang arti terpelajar itu.
Memang bukan nyai sembarang nyai. Dia hadapi aku, siswa H.B.S, tanpa merasa rendah diri. Dia punya keberanian nyatakan pendapat. Dan dia sadar akan kekuatan pribadinya.
Harus adil sejak dalam pikiran, jangan ikut-ikutan jadi hakim tentang perkara yang tidak diketahui benar-tidaknya.
Menarik. Bagiku siapa pun berusaha selalu menarik.
Lebih baik dan paling baik adalah memohon kepada ALlah, sampai berapalah kekuasaan manusia, apalagi orang kulit pulih pula.
Tak ada orang yang tak suka pada pujian. Kalau orang merasa terhina karena dipuji, tandanya orang itu berhati culas.
Aku lebih mempercayai ilmu pengetahuan, akal. Setidak-tidaknya padanya ada kepastian-kepastian yang bisa dipegang.